Minggu, 05 Februari 2012

Profil Adima Institute


P R O F I L
Adima Institute


BASIC WACANA

Kondisi obyektif masyarakat Indonesia dewasa ini masih berada pada tataran yang memprihatinkan, kalau tidak bisa dikatakan telah mengalami stagnasi sosial di berbagai bidang kehidupan. Bangsa Indonesia masih terasa sulit untuk keluar dari kemelut derita yang berkepanjangan. Sisa-sisa krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 lalu, memungkinan akan munculnya krisis ekonomi jilid ke dua yang terus menghantui masyarakat dan pelaku usaha ini terlihat dengan semakin melemahnya nilai rupiah dan krisis energi serta krisis BBM yang semakin melengkapi penderitaan masyarakat kita.
Di bidang politik juga masih diwarnai dengan pertarungan elit politik yang saling memperebutkan pengaruh sebesar-besarnya untuk memperoleh kekuasaan  di masing-masing kelompok yang berujung pada pembesaran modal (uang). Sehingga tujuan untuk memberikan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi rakyat menjadi terbengkalai.
Berbagai persoalan yang dihadapi oleh bangsa yang notabene memiliki dimensi kepulauan, pegunungan dan daratan ini, diantaranya adalah : Adanya ancaman kerusakan lingkungan yang terus berlangsung di berbagai dimensinya. Di kawasan kepulauan misalnya, terjadi pengrusakan laut yang menimpa terumbu karang yang merupakan tempat berkembangbiaknya ikan dari berbagai jenis ekosistem laut. Begitu pula eksploitasi berlebihan terhadap gunung-gunung yang hanya mengutamakan keuntungan sebanyak-banyak dan mengenyampingkan kepentingan generasi mendatang masih terus berlangsung di depan mata kita..
Keseimbangan kekuatan politik yang disyaratkan oleh sebuah negara demokrasi juga belum terlihat pada lembaga yudikatif, eksekutif dan legislatif. Peran eksekutif masih begitu dominan, karena memang kompetensi dan moralitas serta kinerja lembaga yudikatif, terlebih lagi pihak legislatif yang tidak begitu mengerti tentang pentingnya keseimbangan politik diantara ketiganya.
Peran legislatif sebagai artikulator dan agregator kepentingan rakyat masih jauh dari upaya maksimal. Bahkan menjalankan fungsi monitoring (selain fungsi legislasi dan budgeting) terhadap kinerja eksekutif hampir belum pernah terdengar yang betul-betul bisa mengangkat citra lembaga ini. Yang sering terdengar dan dilihat adalah para politisi tersebut hanya disibukkan oleh kepentingan kelompok-kelompok politik dan kekuatan-kekuatan ekonominya belaka.
Dengan berbagai persoalan yang terjadi di atas, maka apakah kita masih bersifat apatis yang tidak memiliki hasrat untuk memperbaiki lingkungan dan sosial kemasyarakatan dimana kita berpijak karena satu hal yang harus dipahami bahwa tunduk dan diam adalah penghianatan. Mari kita Bangkit dan melawan dengan berpijak pada kebenaran, keadilan dan  kepentingan masyarakat. Untuk maskud tersebut diperlukan suatu upaya nyata dalam bentuk “PIKIR dan AKSI” yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat itu sendiri. Proses tersebut berawal dari upaya penyadaran terhadap masyarakat tentang potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimilikinya sehingga tidak lagi memandang kehidupan ini sebagai suatu beban, melainkan suatu sketsa kehidupan yang dinamis dan berdimensi ibadah, dengan demikian segala bentuk aktivitas masyarakat secara keseluruhan dapat memberi makna dan berdaya guna.
Berpijak dari kerangka pemikiran tersebut di atas, Adima Institute yang mengukuhkan dirinya sebagai Organisasi Non Pemerintah (ORNOP) pada tanggal, 10 Oktober 2011 berkedudukan di Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan. Dan secara menyeluruh memposisikan persoalan pembagunan dan pengembangan sumber daya manusia dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan sebagai kerangka gerakan dalam upaya menuju perubahan. Secara organisasional, kepedulian tersebut diaktualisasikan dalam cakupan bidang kerja : Pendidikan, Pelatihan dan Kursus - kursus dan Pengelolaan Sumber Daya Alam secara berkelanjutan yang berbasis ekologis ekonomi, Pemberdayaan dan Penguatan Masyarakat, Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia, dan Peningkatan peran Perempuan (Gender).

KELEMBAGAAN

SEJARAH SINGKAT
ADIMA INSTITUTE lahir dari sebuah kelompok yang resah akan kondisi pendidikan, lingkungan dengan berbagai kemaslahatan sosial, budaya, serta pemberdayaan dan pengembangan masyarakat yang jauh dari cita-cita yang tulus dari perjuangan bangsa. Munculnya berbagai gagasan dan pemikiran untuk mengaktualisasikan peran di tingkat akar rumput (grassroot) di samping rasa keprihatinan, mendasari kelompok ini membentuk suatu lembaga, yang memiliki dasar hukum yang jelas sebagai pijakan untuk mengimplementasikan gerakan dalam bentuk PIKIR dan AKSI melalui kerja-kerja rintisan yang mengarah pada penguatan dan pemberdayaan masyarakat marjinal serta upaya pengelolaan sumber daya manusia dan alam secara berkelanjutan yang berbasis masyarakat.
Secara Institusional, spesifikasi gerakan dan aktivitas Adima Institute berpedoman pada peningkatan kualitas kehidupan masyarakat melalui upaya kegiatan Penelitian dan upaya konsultasi di bidang kegiatan konservasi, Manajemen SDM, Pengelolaan dan pemanfaatan Sumberdaya Alam lokal.
TUJUAN
  • Mendorong minat masyarakat untuk meningkatkan sumber daya manusia melalui program Pendidikan , Pelatihan dan Kursus-kursus.     
  • Mendorong kekuatan-kekuatan masyarakat untuk mewujudkan proses demokratisasi politik dan ekonomi.
  • Membangun ruang yang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam mengontrol proses politik, ekonomi, hukum dan sosial budaya
  • Mendorong kekuatan-kekuatan masyarakat untuk terlibat secara partisipatif dalam setiap proses pengambilan kebijakan publik.
  • Memfasilitasi ruang-ruang sinergis antara pemerintah, masyarakat dan swasta

VISI
Terciptanya masyarakat Cerdas dan tatanan pemerintahan yang demokratis, berkeadilan menuju masyarakat yang sejahtera.


MISI
Membangun sinergitas antara masyarakat dan pemerintah dalam pendidikan dan memberdayakan masyarakat.

NILAI-NILAI PERJUANGKAN
  • Demokratis
  • Keberagaman
  • Kemanusiaan
  • Kesetaraan
  • Kerakyatan
  • Keadilan
  • Profesionalitas
  • Transparan
  • Akuntabilitas

PROGRAM STRATEGI
  • Peningkatan Sumber Daya Manusia untuk mengurangi pengangguran melalui pendidikan, pelatihan  dan  kursus yang berbasis kebutuhan
  • Merancang dan merumuskan sistem rekruitmen kepemimpinan di kalangan masyarakat dalam menyiapkan pemimpin yang mengakar  dan merakyat.
  • Memediasi dan memfasilitasi generasi yang patut dan layak untuk menduduki jabatan publik seperti Kepala Desa, Anggota DPRD dan Bupati.
  • Melakukan pengkajian dan monitoring kebijakan-kebijakan publik dengan melibatkan partisipasi masyarakat yang seluas-luasnya
  • Melakukan proses mediasi dan fasilitasi yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan antara pemerintah dengan masyarakat
  • Melakukan kampanye yang berkaitan dengan kebijakan publik dan pelestarian lingkungan melalui penerbitan-penerbitan, media elektronik, dan pertemuan langsung kepada masyarakat.
KEGIATAN
  • Workshop/Lokakarya
  • Diskusi
  • Advokasi
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Pengorganisasian
  • Penerbitan

STRUKTUR ORGANISASI
Prinsip Kerja
Secara manajerial Adima Institute dalam melakukan aktivitasnya dengan pola kerja yang saling menghargai, mengutamakan kepercayaan, persamaan derajat serta keterbukaan baik secara kerjasama internal maupun eksternal. Hal ini akan banyak membantu dalam pencapaian tujuan institusi, baik peningkatan pelayanan masyarakat, maupun peningkatan kualitas peran sumber daya manusia. Dengan upaya seperti itu, dalam melakukan aktivitas kerja Adima Institute senantiasa bekerja dengan instansi terkait, LSM local dan Internasional, serta pihak-pihak Lembaga Masyarakat maupun Individu yang memiliki kepedulian terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Dalam operasional, Adima Institute menetapkan prinsip kerja yaitu : “Belajar bersama masyarakat, mengutamakan demokrasi, mengutamakan profesionalisme kerja, tidak diskriminatif terhadap suku/agama/politik, dan kemitraan”. Oleh karena itu program-program yang dilaksanakan senantiasa melibatkan masyarakat sebagai pelaksana, merencanakan program serta monitoring-evaluasi dan pemeliharaan hasil program. Dengan demikian, masyarakat akan mempunyai tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap apa yang akan dilakukan dalam program, sehingga kesinambungan program dapat terjamin.
Bidang Kerja
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, maka Adima Institute dalam melakukan aktivitas kegiatan meliputi bidang :
1.       Konservasi Lingkungan, satwa liar dan endemic
2.       Penelitian dan pengkajian potensi masyarakat local
3.       Mengembangkan media informasi masyarakat local
4.       Meningkatkan SDM dan ekonomi masyarakat
5.       Kesehatan, gender dan advokasi lingkungan
6.       Pengelolaan dan pemanfaatan SDA yang berkelanjutan

Struktur Kelembagaan & Personalia



Susunan Pengurus Adima Institute

Dewan Pengarah                                                       :  Jufri Maudu
                                                                                       Adil M. Alwi, SE
                                                                                       Abdul Wajid, S.Pd
                                                                      

Direktur Eksekutif                                                     :  Asyriandi Alwi

Sekretaris / Administrasi Keuangan                       :  Samsul Rijal

                                           
Divisi Pendidikan, Pelatihan & Kursus                    :  Hayatullah
                                                                                        Aspar
                                                                                   
Divisi Advokasi, Pendampingan &                           :  M. Isramijuddin
Pelayanan Publik                                                          Fandy Azis
                                                                        
Divisi Pemberdayaan Gender &                               :  Hamsinar
Kajian Publik                                                                 Ratnasari